Pada tahun 1986 di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah didirikan oleh Yayasan Pendidikan Widya Aksara Dharma Klaten Jawa Tengah mendirikan Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten Jawa Tengah yang terdaftar pada Direktorat Jenderal Bimas Hindu dan Budha dengan Surat Keputusan Nomor: H/19/SK/1986 tentang Pendaftaran Yayasan Pendidikan Widya Aksara Dharma Klaten Jawa Tengah.
Pada saat berdirinya STHD memiliki Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan agama Hindu. Diselenggarakan berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Bimas Hindu Budha Nomor: H/TL.00/686/1988 mendapatkan status terdaftar dan dilanjutkan dengan SK Dirjen Bimas Hindu dan Budha Nomor: H/4/SK/1990. Berdasarkan SK tersebut STHD menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Agama Hindu.
Selanjutnya izin operasional STHD Klaten Jawa Tengah diperpanjang melalui Surat Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu Departemen Agama Republik Indonesia Nomor: Aj/V/79/SK/2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang pemberian ijin penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Agama Hindu Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Hindu. Pada tanggal 27 Mei 2009 STHD Klaten Jawa Tengah mendapatkan status terakreditasi B berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 011/BAN-PT/AK-XII/81/V/2009. Berdasarkan SK Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor : 31 tahun 2012 STHD Klaten Jawa Tengah membuka Jurusan Dharma Duta, Program Studi Penerangan Agama Hindu-dikutip dari laman https://sthd-jateng.ac.id/.
Setelah sekian lama STHD berdiri Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten resmi beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa. Peralihan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri tersebut telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia (Permenag RI) Nomor 6 Tahun 2024 pada 13 Mei 2024 oleh Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas.
STAHN Jawa Dwipa Klaten Jawa Tengah juga telah mendapat persetujuan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sesuai dengan surat Nomor Β/276/Μ.ΚΤ.01/2024 mengenai Usulan Penegerian Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Prof. I Nengah Duija menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada Menteri Agama, MenPAN-RB dan dari Kemenkumham atas terselenggaranya peralihan dan penetapan status STHD Klaten menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri.
“Hasil dari perjuangan yang panjang ini menjadi deretan prestasi baru bagi umat Hindu, khususnya dalam bidang pendidikan,” kata Prof. Duija. Adapun peralihan status ini diusulkan sejak 2012. Saat itu, upaya penegerian STHD Klaten sempat mengalami berbagai tantangan.
“Namun berkat komitmen bersama, kini kami telah mampu mendirikan kampus Hindu negeri di Klaten Jawa Tengah,” katanya. Hal ini menjadi sarana umat Hindu untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan tinggi keagamaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, pengembangan seni dalam rumpun ilmu agama Hindu.
Dikutip dari laman resmi https://kemenag.go.id/, Prof. Duija berharap dengan adanya penegerian kampus Hindu di Klaten ini, bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas umat Hindu di seluruh Indonesia dan bisa berkontribusi untuk bangsa terutama dalam hal pendidikan. Akhirnya oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meresmikan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa Klaten di Pura Mangkunegaran, Solo, Selasa tangga 9/7/2024. STAHN Jawa Dwipa menjadi perguruan tinggi negeri Hindu pertama di Pulau Jawa.
Peresmian STAHN Jawa Dwipa itu dilakukan bersamaan dengan pembukaan Utsawa Dharma Gita (UDG) tingkat nasional XV 2024. UDG merupakan event tiga tahunan yang bertujuan meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan ajaran kitab suci Weda, dan susastra Hindu untuk memperkokoh karakter bangsa.
Dikutip dari solopos.com, Peresmian Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Jawa Dwipa ini sebuah ikhtiar. Sebuah upaya dari umat Hindu semua, 12 tahun mewujudkan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri ini akhirnya hari ini kami resmikan bersama-sama,” jelas Menag.
Yaqut berharap STAHN Jawa Dwipa melahirkan generasi muda Hindu yang unggul secara akademis, memiliki integritas, moralitas, dan punya spiritualitas yang kuat. STAHN Jawa Dwipa menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan agama Hindu di Pulau Jawa.[]