Manakah yang benar, Holland atau Netherland?

Oleh rambak.co
12 Agustus 2024, 09:15 WIB

Sejarah Negeri Belanda adalah sejarah bangsa maritim yang tumbuh dan berkembang di daerah tanah rendah delta sungai yang bermuara ke Laut Utara di kawasan barat laut benua Eropa. Catatan sejarah Negeri Belanda, dikutip dari wikipedia, bermula dengan kurun waktu empat abad manakala daerah ini menjadi perbatasan wilayah Kekaisaran Romawi yang dijaga militer.

Daerah perbatasan ini kian lama kian terdesak serbuan suku-suku rumpun Jermanik yang berpindah ke arah barat. Seiring runtuhnya Kekaisaran Romawi dan bermulanya Abad Pertengahan, tiga suku terbesar dari rumpun bangsa Jermanik tampil menguasai daerah ini, yakni orang Frisia di sebelah utara serta kawasan pesisir, orang Saksen Hilir di sebelah timur laut, dan orang Franka di sebelah selatan.

Pada Abad Pertengahan, wangsa Karoling berhasil menguasai daerah ini, dan memperluas wilayah kekuasaan mereka hingga mencakup hampir seluruh kawasan barat Eropa. Negeri Belanda kala itu merupakan bagian dari Kadipaten Lotharingia Hilir di dalam wilayah Kekaisaran Romawi Suci yang didirikan dan diperintah orang Franka. Selama beberapa abad, Negeri Belanda terbagi-bagi menjadi sejumlah swapraja feodal, antara lain Brabant, Holland, Zeeland, Friesland, dan Gelre, dengan garis perbatasan yang terus-menerus berubah. Belum ada wilayah kesatuan yang setara dengan wilayah negara Belanda sekarang ini.

Pada 1433, Adipati Burgundia berhasil menguasai seluruh daerah tanah rendah di Kadipaten Lotharingia Hilir, dan mendirikan swapraja Negeri Belanda Burgundia. Wilayah swapraja ini meliputi kawasan yang sekarang menjadi wilayah Negeri Belanda, Belgia, Luksemburg, dan sebagian Prancis.

(baca juga; Flying Dutchman Pertama, Jan Hilgers asli Probolinggo)

Raja-raja Spanyol yang beragama Katolik menindak keras penyebaran agama Kristen Protestan, yang menimbulkan perseteruan antarkelompok masyarakat di dua kawasan yang kini menjadi wilayah negara Belgia dan daerah Holland di Negeri Belanda. Pemberontakan rakyat Belanda yang berkobar sesudahnya mengakibatkan swapraja Negeri Belanda Burgundia pecah menjadi Negeri Belanda Spanyol dan Perserikatan Provinsi-Provinsi.

Negeri Belanda Spanyol adalah wilayah di sebelah selatan yang warganya memeluk agama Kristen Katolik dan menuturkan bahasa Prancis maupun bahasa Belanda (kurang lebih meliputi wilayah negara Belgia dan negara Luksemburg sekarang ini), sementara Perserikatan Provinsi-Provinsi adalah wilayah di sebelah utara yang mayoritas warganya beragama Kristen Protestan dan hanya sedikit yang beragama Kristen Katolik penutur bahasa Belanda. Wilayah Perserikatan Provinsi-Provinsi inilah yang menjadi cikal bakal Negeri Belanda modern.

Pada Zaman Keemasan Negeri Belanda yang mencapai puncaknya sekitar tahun 1667, terjadi perkembangan di bidang usaha dagang, industri, seni rupa, dan ilmu pengetahuan. Negari Belanda berkembang menjadi sebuah imperium makmur yang menguasai koloni-koloni di berbagai pelosok dunia, dan Kongsi Hindia Timur atau Kompeni Belanda muncul sebagai salah satu perusahaan dagang nasional tertua dan terpenting yang berasaskan kewirausahaan dan usaha dagang.

Pada abad ke-18, kedigdayaan dan kemakmuran Negeri Belanda merosot. Negara ini melemah akibat berulang kali berperang melawan negara-negara tetangga yang lebih kuat, yakni Inggris dan Prancis. Kerajaan Inggris merebut Nieuw Amsterdam, koloni Belanda di Amerika Utara, dan mengganti namanya menjadi New York. Kerusuhan dan perseteruan sengit timbul di antara kaum pendukung Willem van Oranje dan kaum Patriot.

Revolusi Prancis merembet sampai ke Negeri Belanda selepas tahun 1789, dan bermuara pada pembentukan negara Republik Batavia pada tahun 1795. Napoleon menjadikan Republik Batavia sebagai salah satu negara satelit Prancis dengan nama Kerajaan Holland pada tahun 1806, namun kemudian hari hanya menjadi salah satu provinsi Kekaisaran Prancis.

Selama berabad-abad, sudah sangat umum bagi orang-orang di seluruh dunia untuk menyebut The Netherlands (Belanda) sebagai “Holland.” – sebuah sebutan yang bagi sebagian Dutch (orang Belanda) merupakan penghinaan. Sangat lumrah, bahwa kita akan terkejut ketika mengetahui bahwa ini keliru. Belanda sudah ratusan tahun dianggap sebagai mercusuar pengetahuan dan kekayaan di Eropa, begitu luar biasa sehingga berpengaruh bagi seluruh bangsa sampai hari ini.

Beberapa orang Belanda (Dutch) mungkin tersinggung kala Anda menyebut negara mereka sebagai Holland alih-alih the Netherlands. Ini seperti memanggil Amerika Serikat sebagai “Dakota” atau Great Britain (Inggris Raya) sebagai “England” (Inggris).

Netherland sekarang terdiri dari 12 provinsi: Groningen, Friesland, Drenthe, Overijssel, Flevoland, Gelderland, Utrecht, North Holland, South Holland, Zeeland (kini kita tahu dari mana Selandia Baru mendapatkan namanya ), North Brabant, dan Limburg. Netherland adalah salah satu negara Kingdom of the Netherlands (Kerajaan Belanda), yang juga termasuk enam pulau Aruba dan Netherlands Antilles (di Laut Karibia) .

Kota-kota terbesar dan paling terkenal dari Netherland (Amsterdam, Rotterdam, Den Haag) berlokasi di Holland Utara dan Holland Selatan, membuat mereka menjadi provinsi paling terkenal dari negara itu.

Ketenaran provinsi-provinsi  ini dimulai di Masa Keemasan Belanda (the Dutch Golden Age) yang membentang sepanjang abad ke-17, ketika orang-orang Belanda (Dutch) menguasai alur perdagangan dunia dan unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, militer dan seni. Selama era ini, Holland Utara dan Holland Selatan bersatu sebagai hanya Holland. Menjadi pusat politik, ekonomi, dan budaya dari United Provinces of the Netherlands (Perserikatan Provinsi Netherland), menjadi bangsa terkaya di dunia, yang mendahului terbentuknya Kerajaan Belanda (the Kingdom of The Netherlands).

Hal ini menyebabkan pengakuan luas dari “Holland” di seluruh dunia, terutama di Eropa di mana Holland mulai digunakan sebagai sinonim dari yang  kita kita kenal kini sebagai Netherland. Dengan demikian, wilayah tunggal ini membayangi  seluruh Kekaisaran Belanda (Dutch Empire).

Selama berabad-abad, Holland adalah terpecah dan berganti nama beberapa kali (antara lain menjadi Amstelland dan Maasland), sampai akhirnya menjadi yang sekarang kita kenal sebagai Holland Utara dan Holland Selatan pada 1840 .

Sejarah dan kekuatan provinsi Belanda itu sedemikian rupa sehingga Netherland dipandang hanya sebagai Holland yang masih berlanjut sampai hari ini. Beberapa orang Belanda (Dutch) bahkan bisa menyebut negara mereka sebagai Holland ketika berbicara dengan orang asing.

Berpaling ke negara kita, mungkin kita tersinggung bila orang asing lebih mengenal Bali, sebuah provinsi pulau, daripada untaian zamrud khatulistiwa yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Holland sekarang digunakan sebagai nama merek untuk Netherland, terutama dalam bisnis dan pariwisata, nama yang mewakili kebesaran bangsa.

 

Artikel Terkait