Arem-arem: Onigiri dengan Kearifan Lokal

Oleh rambak.co
1 Juli 2024, 08:30 WIB

Di dalam satu bungkus Arem-arem, kita dapat menemukan variasi rasa dan bahan isian yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut memberi gambaran akan kekayaan kuliner Indonesia yang tidak terbatas.

Asal-usul Arem-arem bisa ditelusuri di dua provinsi yang terdapat dalam Pulau Jawa, Indonesia, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Makanan ini sering dijumpai dalam berbagai acara tradisional, seperti pernikahan, selametan, acara seminar, rapat maupun pertemuan, serta festival budaya. Namun, seiring dengan penyebaran makanan tradisional Indonesia ke berbagai wilayah, Arem-arem juga dapat ditemui di luar Pulau Jawa.

Beberapa tahun yang lalu Arem-arem biasanya dijajakan oleh pedagang tenongan. Tenongan sebutan untuk jenis pedagang makanan keliling yang menggunakan tenong (wadah yang terdiri dari tiga susun berbentuk bulat berpenutup, besar, dan terbuat dari bambu) sebagai tempat untuk menjajakan makanan yang mereka jual.

Tak heran jika penjual tenongan biasanya membawa wadah yang cukup tinggi untuk membawa dagangan.  Dalam kesejarahan, ternyata asal usul tenongan ini cukup unik. Mengutip dari laman Kementerian Luar Negeri, konon penjual tenongan muncul pada era kolonial Belanda.

Mula-mula dimulai oleh pedagang Tionghoa yang menjajakan bakpau. Kemudian lambat laun ragam snoepen pun berkembang. Snoepen dalam bahasa Belanda yang memiliki arti berupa kudapan teman minum teh atau kopi. Penjual tenongan ini satu rumpun dengan penjual bakso, es potong, serta mie ayam. Mereka berjualan dengan berjalan kaki, meskipun menggunakan gerobak dorong yang sedikit berbeda.

Baca Juga: Mengenal Semangkuk Soto

Meski kini kita sudah jarang menemukan “Pedagang Tenongan”, istilah tersebut masih melekat bagi mereka yang menjajakan makanan tradisonal dengan mendirikan tempat untuk menjual atau biasa disebut dengan stand. Di tempat tersebut, kita mudah menemukan keberadaan Arem-arem.

Bahan utama dalam Arem-arem adalah nasi dan daun pisang. Nasi digunakan sebagai dasar makanan ini dan biasanya diberi sedikit santan agar lebih lezat. Sedangkan manfaat daun pisang digunakan sebagai bungkus untuk menjaga kelembapan nasi dan memberikan aroma khas pada makanan.

Selain lezat, Arem-arem juga memberikan nilai gizi yang baik. Kombinasi nasi, sambal goreng, daging ayam, dan sayuran mengandung karbohidrat, protein, serat, dan berbagai nutrisi penting lainnya. Ini menjadikan Arem-arem sebagai makanan yang memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Tak hanya itu, Arem-arem juga mencerminkan keberagaman budaya dari Indonesia.

Selain kelezatan rasa dan aroma, Arem-arem juga memiliki makna budaya yang mendalam. Makanan ini menjadi simbol kerukunan dan kebersamaan dalam masyarakat yang ada di Jawa Tengah. Proses memasak dan menyantap Arem-arem sering kali melibatkan banyak orang, seperti keluarga atau tetangga, yang saling membantu dan berbagi kelezatan makanan ini.

Para penggemar masakan Jepang, mudah menyebut satu nama makanan berupa Onigiri. Onigiri merupakan nasi yang dikepal menggunakan tangan hingga berbentuk bulat, segitiga, atau agak lonjong. Bagian dalamnya bisa diberi isian maupun tanpa isian, dan selanjutnya dibungkus dengan rumput laut alias nori. Meski tak sama, di sebagian daerah Jawa kita mudah menemukan kemasan nasi yang dicampuri jenis sayur dan daging bernama Arem-arem.[]

SiswantoroPengamat kuliner berasal dari Klaten, Jawa Tengah. Kepiawaiannya dalam mencecap pelbagai macam bentuk kuliner, akan dituliskan dan diterbitkan dekat-dekat ini.

Artikel Terkait