Rambak.co, Malang – Pendakwah kontroversial asal India, Zakir Naik, kembali menjadi sorotan publik tanah air. Setelah membuka safari dakwahnya di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo, pada Selasa (8/7/2025), Zakir melanjutkan agenda ceramahnya di Malang, Jawa Timur, Kamis (10/7/2025). Namun, kehadirannya di kota kedua ini justru memicu polemik dan penolakan dari sebagian warga.
Sejumlah kalangan di Malang menilai ceramah Zakir dapat mengganggu harmoni antarumat beragama yang selama ini terjaga. Rekam jejak Zakir memicu penolakan, lantaran ia acap kali membawa narasi-narasi provokatif dan eksklusif terutama terhadap keyakinan agama lain.
Zakir Naik dikenal luas di dunia internasional berkat gaya ceramahnya yang blak-blakan dan kontroversial. Lahir di Dongri, Mumbai, India pada 1965, Zakir sebenarnya menempuh jalur pendidikan kedokteran sebelum akhirnya beralih ke dunia dakwah. Ia mendirikan Islamic Research Foundation (IRF) pada 1991 dan dikenal melalui tayangan ceramah di Peace TV, yang kini dilarang di sejumlah negara.
Kontroversi terhadap Zakir mencuat sejak berbagai tokoh ekstrem mengaku terinspirasi oleh ucapannya. Pada 2010 Inggris melarang Zakir datang ke negara itu, lantaran beberapa publik Inggris menganggap Zakir biang kerang penyebar kebencian. Kemudian pada tahun 2016, otoritas Bangladesh memblokir saluran Peace TV seusai serangan teror di Dhaka.
Pemerintah India pun menjeratnya dengan berbagai tuduhan, termasuk menyebarkan kebencian antaragama. Zakir kemudian meninggalkan India dan menetap di Malaysia sejak 2017.
Safari dakwahnya di Indonesia kali ini menimbulkan kembali perdebatan lama tentang batas antara kebebasan berdakwah dan potensi perpecahan sosial. Di tengah masyarakat yang plural dan majemuk, banyak yang mempertanyakan relevansi dan dampak ceramah Zakir terhadap kerukunan nasional.

