Hadirnya platform belanja online sangat membantu penjual atau seller dalam memasarkan produknya hingga ke manca negara. Platform yang berdiri non stop selama 24 jam bisa diakses oleh siapa saja yang ingin berbelanja atau sekadar membanding-bandingkan harga.
Kemudahan belanja online tentu menjadi kabar baik bagi siapa saja yang ingin membuka gerai toko hanya bermodal gawai yang mumpuni dan sinyal internet. Bahkan pemilik toko atau seller juga bisa menggunakan fasilitas berupa live streaming untuk memberikan keyakinan bahwa produk atau jasa yang dijual benar-benar sesuai keterangan deksripsi.
Pembelipun semakin yakin untuk membeli produk yang ditawarkan ketika seller sedang melakukan live streaming online untuk menawarkan produknya. Lebih lagi, banyak pembeli terkadang dengan sengaja menantikan toko atau streamer tersebut untuk melakukan live streaming. Banyak diskon dan potongan harga dengan minimal pembelian.
Tentu, seorang pembeli merasa senang apabila mendapatkan potongan harga ditambah gratis ongkir. Tapi bagaimana dengan penjual? Apakah seorang penjual benar-benar paham penentuan atau upload harga di beberapa market place yang ternyata mempunyai biaya admin dan biaya program tertentu?
Nahas, ternyata sampai sekarang masih banyak penjual yang mengunggah harga sama dengan harga jual ketika online. Jika Anda sebagai penjual pemula di pasar online dan masih merasa bingung dalam penentuan upload harga produk dan jasa Anda di online. Maka Anda sudah sangat tepat, membaca artikel kami!
Baca Juga: Ide Usaha Sampingan untuk Kalangan Ibu Rumah Tangga
Berikut kami sajikan tips penentuan harga upload agar anda tidak boncos, dan malah rugi ketika menjual produk anda secara online. Simak langkah-langkah di bawah ini dengan saksama!
- Tentukan biaya Break Even Point (BEP) dari produk atau jasa Anda. BEP adalah kondisi ketika jumlah pendapatan dan pengeluaran perusahaan sama. Kalau produk Anda dijual secara online, tentukan juga biaya penanganan berupa: ongkos pengemasan, tenaga, hingga kalau perlu input juga biaya pengantaran produk Anda ke jasa ekspedisi jika amasih sering mengantarkan produk sendiri ke penyedia jasa.
- Langkah selanjutnya adalah tentukan berapa margin yang anda inginkan, umumnya margin ini dalam bentuk % (persentase ).
- Selanjutnya simak bagian yang terpenting ini, misalnya BEP dan biaya-biaya penanganan produk anda senilai Rp59.000,- dan margin yang Anda inginkan adalah 30% maka hitungannya sebagai berikut: Rp59.000,- : ( 100% – 30% ). Maka harga yang harus Anda unggah adalah Rp84.285,-.
- Selanjutnya, coba simak secara detail berapa biaya admin dan biaya program layanan di masing-masing aplikasi e-commerce. Jika perlu tulislah masing-masing biaya layanan dan admin, karena masing-masing e-commerce tentu akan berbeda-beda. Ada yang 6% ada juga yang hingga 10%. Hal ini didasari dari kategori produk yang Anda jual.
- Jika biaya layanan dan biaya admin totalnya adalah 10%, maka margin sesungguhnya yang anda peroleh bukan lagi 30%, tapi 20% karena sudah dipotong biaya admin dan layanan program penjual sebesar 10%.
Hal di atas adalah tutorial singkat yang kami sarankan kepada penjual pemula agar tidak merasa boncos, karena penjual mampu mengontrol margin keuntungan kotor dan bersih.
Dari perhitungan di atas, penjual juga masih dapat mengatur diskon maksimal dengan asumsi masih mendapatkan laba tanpa mengalami kerugian di belakang. Hal ini sangat penting diperhatikan karena penjual masih menghadapi banyak kompetitor dengan produk atau jasa serupa.
Selamat mencoba. Jangan menyerah, usaha wajib gagal sebelum merasakan manisnya keberhasilan. Salam sukses.[]