Upacara Pulang Langese di Kabupaten Sukoharjo

Oleh rambak.co
6 Agustus 2024, 15:40 WIB

Rambak.co – Sukoharjo. Alunan kendang dan ramai riuh penari mengiringi upacara ritua Pulung Langese di Makang ki Ageng Balak. Acara yang dihelat pada Minggu (04/08/2024), itu riuh pengunjung. Mereka menyaksikan begitu teliti, bagaimana gerakan demi gerakan di praktikan yang membikin khidmat pelaksanaan upacara. Kurang lebih tiga jam berlangsung acara tersebut menjadi momen penting dalam pelestarian tradisi lokal.

Upacara pulung langese bertujuan untuk mengganti kain kelambu yang berkelir merah putih yang membebat batu nisan Ki Agen Balak. Kain kelambu yang sudah diganti itu, kemudian di cuci di Sungai Ranjing. Kain yang sudah dicuci kemudia dipotong kecil-kecil dan dibagikan kepada masyarakat. Beberapa masih percaya bahwa poptngan kain itu dapat membawa berkah.

Pria berpakaian ada jawa memanggul gunungan hasil priumi, serta menampilkan kesenian berupa tari yang membikin acara semakin khidmat. Sebelum pemasangan kain kelambu itu, kain lama diarak keliling desa. Para penonton tak lupa memasang gawainya untuk mengabadikan moment tersebut.

Ratusan warga cukup antusia. Tak hanya di daerah lokasi pelaksanaan saja yang hadir. Namun dari beberapa daerah juga hadir dalam acara terebut. Antusias yang cukup besar itu, menjadi cerminan masyarakat Sukoharjo yang masih mempertahankan tradisinya di era kiwari yang serba digital.

Adapun mengenai Ki Ageng Balak senidir salah satu veri menyebutkan bahwa dia adalah seorang pengeran dari kerjaan Majapahit. Ki Ageng Balak juga disebut sebagai pendiri Desa Mertan yang di saat ia hidup mengajarkan menyoal kebaikan kepada sesama.

Tradisi Pulung Langse yang mengganti Nisan Ki Ageng Balak itu telah menjadi agenda rutin. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sukoharjo mendukung acara tersebut. Dukungan itu harapannya dapat terus menjaga tradisi ataupun budaya lokal bagi generasi selanjutnya.

 

 

Acara tersebut juga memberi dampat yang signifikan pada perekonomian lokal. Ratusan pengunjung dari pelbagai daerah mendobrak peluang bagi pelaku UMKM setempat untuk mencicipi produk mereka, alhasil mendukung ekonomi lokal.

Artikel Terkait