Lonjakan kasus keracunan massal dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Dilansir dari espos 09/10/2025, Sebanyak 66 siswa dari empat sekolah yang ada di Tawangmangu, Karanganyar, harus dilarikan ke Puskesmas Tawangmangu setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (9/10/2025) pagi. Puluhan siswa tersebut diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu berupa nasi goreng dengan ayam suwir dan lalapan yang disediakan sebagai menu MBG pagi itu.
Kepala Puskesmas Tawangmangu, Sulistyo Wibowo, saat ditemui Espos di lokasi menyampaikan puluhan siswa dilaporkan mengalami berbagai gejala seperti pusing, mual, muntah, lelah, dan dehidrasi akut, bahkan sesak napas secara bersamaan setelah menyantap MBG.
“Kami dapat laporan sekitar pukul 10.30 WIB bahwa ada anak mengalami gejala keracunan di SDN 3 Nglebak. Mereka mengalami sakit perut, mual, pusing, dan sebagainya,” kata dia.
Setelah mendapat laporan tersebut, Puskesmas lanjut dia, langsung menuju ke lokasi untuk menangani kedaruratan yang menimpa puluhan siswa tersebut. “Kami evakuasi bersama pihak sekolah dan relawan untuk dibawa ke Puskesmas Tawangmangu, kira-kira ada 22 anak. Semua keluhannya sama,” tambahnya.

Setelah sekitar 2 jam mendapat penanganan kedaruratan tersebut, para siswa SD tadi mulai membaik dan boleh dibawa pulang oleh keluarganya. “Saat dibawa pulang tadi, para orang tua kami beri pesan untuk tetap memantau perkembangan anaknya, serta kami bawakan obat juga,” kata dia.
Tak lama setelah itu, Puskesmas Tawangmangu kembali menerima puluhan anak dari SMPN 1 Tawangmangu yang mengalami gejala yang sama. “Dari SMPN 1 Tawangmangu kurang lebih dari ada 41 anak yang mengalami gejala sama. Kami lakukan penanganan yang sama seperti sebelumnya,” kata dia.
Namun, dari 41 anak tersebut, lima anak di antaranya, kata Sulistyo harus dirujuk ke RSUD Karanganyar karena mengalami dehidrasi dan sesak napas akut. Selain itu, sejumlah siswa SMPN 1 Tawangmangu lainnya harus dirawat di klinik sekitar karena ruang di Puskesmas Tawangmangu tidak mencukupi untuk menampung siswa yang mengalami gejala keracunan yang diduga akibat MBG pagi itu.
“Semua ruang sudah kami buka untuk menangani anak-anak. Mulai dari ruang rawat inap hingga aula dan ruang rapat kami buka. Namun, korban ini terus bertambah dan kami koordinasi dengan 4 klinik sekitar untuk ruang penanganannya,” kata dia.
Sulistyo juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan gejala tersebut disebabkan oleh makanan dan minuman yang baru saja dikonsumsi oleh para siswa tersebut. “Kemungkinan ada penyebab dari makanan dan minum yang menyebabkan ini dan kami telah kerja sama dengan Dinkes Karanganyar untuk meneliti bahan-bahan tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun Espos sedikit kejadian ini menimpa 4 sekolah, di antaranya TK Nglebak dengan jumlah 1 anak, SDN 2 Nglebak dengan jumlah 1 anak, SDN 3 Nglebak dengan jumlah 24 anak, dan SMPN 1 Tawangmangu dengan jumlah 41 anak.

