Fadli Zon Tekankan Pentingnya Data Akurat Soal Dugaan Pemerkosaan Massal 1998

Dalam pidatonya, Fadli menekankan bahwa kasus-kasus sensitif seperti tragedi 1998 memerlukan penelusuran mendalam dan bukti yang sahih

Oleh Rulfo
19 Juni 2025, 09:27 WIB

SURAKARTA, Rambak.co – Baru ini perbincangan menyoal sejarah Indonesia menyeruak. Syahdan, gairah kementrian kebudayaan untuk melakukan pemugaran dalam perpektif kepenulisan sejarah republik ini, menuai polemik. Menteri Kebudyaan Fadli Zon menyoroti terkait pelik-pelik kekerasa Mei 1998.

Fadli Zon menyikapi pentingnya keakuratan data dan kehati-hatian. Pernyataan itu ia sampaikan dalam peresmian Bali Indah Cultural Park di Strzelinko, Kota Slupsk, Polandia pada Senin (16/06/2025) lalu.

Dalam pidatonya, Fadli menekankan bahwa kasus-kasus sensitif seperti tragedi 1998 memerlukan penelusuran mendalam dan bukti yang sahih. “Peristiwa masa lalu, apalagi yang menyangkut isu kemanusiaan, harus ditelusuri dengan hati-hati. Kita butuh data dan bukti yang kuat, bukan asumsi atau narasi yang belum terverifikasi,” ujar Fadli Zon, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Baca jugaSejarah Orang Biasa dengan Kisah Menggugah

Kasus Mei 1998 Perlu Verifikasi Mendalam

Fadli tidak membantah kemungkinan terjadinya kekerasan seksual terhadap perempuan saat itu. Namun, ia menekankan bahwa penggunaan istilah “pemerkosaan massal” masih memerlukan kajian lebih dalam.

“Saya yakin ada kekerasan seksual, tapi istilah ‘massal’ itu perlu klarifikasi yang didasarkan pada data lebih akurat. Ini menyangkut martabat bangsa,” tegasnya.

Baca juga: Panggung Pemuda di Rumah Walikota: KNPI Solo Bersiap Pilih Nahkoda Baru

Menurutnya, pada masa transisi reformasi tersebut, banyak informasi simpang siur yang memperkeruh keadaan dan menyulitkan proses pembuktian. Hal ini membuat narasi publik sering kali tidak sejalan dengan fakta hukum yang tersedia.

Artikel Terkait